Resume Tentang Pokok Permasalahan Ilmu Kalam
Pokok permasalahan Ilmu Kalam terletak pada tiga
persoalan, yaitu:
1. Esensi
Tuhan itu sendiri dengan segenap sifat-sifat-Nya. Esensi ini dinamakan Qismul
Ilahiyat. Masalah-masalah yang diperdebatkan yaitu:
a. Sifat-sifat
Tuhan, apakah memang ada Sifat Tuhan atau tidak. Masalah ini di perdebatkan
oleh aliran Mu’tazilah dan Asy’ariyah.
b. Qudrat
dan Iradat Tuhan. Persoalan ini menimbulkan aliran Qadariyah dan Jabbariyah.
c. Persoalan
kemauan bebas manusia, masalah ini erat kaitannya dengan Qudrat dan Iradat
Tuhan.
d. Masalah
Al-Qur’an, apakah makhluk atau tidak dan apakah Al-Qur’an azali atau
baharu.
2. Qismul
Nububiyah, hubungan yang memperhatikan antara Kholik dengan makhluk, dalam
hal ini membicarakan tentang:
a. Utusan-utusan
Tuhan atau petugas-petugas yang telah di tetapkan Tuhan melakukan pekerjaan
tertentu yaitu Malaikat.
b. Wahyu
yang disampaikan Tuhan sendiri kepada para rasul-Nya baik secara langsung
maupun dengan perantara Malaikat.
c. Para
Rasul itu sendiri yang menerima perintah dari Tuhan untuk menyampaikan
ajarannya kepada manusia.
3. Persoalan
yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati nantinya yang disebut
dengan Qismul Al-Sam’iyat. Hal ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Kebangkitan
manusia kembali di akhirat
b. Hari
perhitungan
c. Persoalan
shirat (jembatan)
d. Persoalan
yang berhubungan dengan tempat pembalasan yaitu surga atau neraka
4. Ayat
yang berkaitan dengan ruang lingkup Ilmu Kalam, Dalam surat al-Baqarah ayat 177
yang berbunyi:
”Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa”
Dan dalam hadits
Rasulullah saw.:
Dari Umar Radhiallahu
Anhu dia berkata :Ketika kami duduk-duduk di sisi
Rasulullah saw., suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki
yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak
padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang
mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua
lututnya kepada lututnya (Rasulullah saw.) seraya berkata: “Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah saw.: “Islam
adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (tuhan yang disembah) selain Allah,
dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat,
menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia
berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula
yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang
Iman“. Lalu beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada
takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata: “anda benar“.
Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang Ihsan“. Lalu beliau
bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau”
. Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya“. Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau
bersabda: “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian)
berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku
berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa
yang bertanya ?” aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau
bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan
agama kalian“. (Riwayat Muslim).
0 Response to "Resume Tentang Pokok Permasalahan Ilmu Kalam"
Post a Comment