Efektifitas pelaksanaan metode pemberian tugas dalam pengajaran akidah ahlak bagi siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan secara umum adalah suatu proses dimana suatu
bangsa[1]
mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien. Pendidikan dalam hal ini bukan hanya
sebuah pengajaran yang berorientasi pada kecakapan individu teoritis (teoritis
individual), akan tetapi pendidikan lebih ditekankan kepada individual
practice. Mampu membawa diri beradaptasi dengan lingkungan, serta dapat
memberikan kreatifitas yang bermakna terhadap diri, keluarga, masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Rumusan mengenai sasaran yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan proses pendidikan dan pengajaran di Indonesia mengacu pada tujuan
pendidikan nasional yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional serta Garis-Garis Besar Haluan Negara
Republik Indonesia dengan ketetapan MPR Nomor II/ MPR/1993, bidang pendidikan
bahwa:
“Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab,
dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus
menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cita tanah air, meningkatkan
semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah
bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan”[2].
Untuk merealisasikan tujuan pendidikan seperti yang telah
dipaparkan di atas, tentunya diperlukan upaya maksimal dari berbagai pihak,
dalam melihat tugas dan tanggung jawab pendidikan itu, tanpa harus terikat
dengan kondisi formal pendidikan semata.
Perlu dipahami bahwa indikator keberhasilan suatu proses
pendidikan dan pengajaran tentunya tidak hanya terbatas pada sederetan
angka-angka prestasi belajar, akan tetapi harus terkait dengan kemampuan
seseorang anak didik merefleksikan program belajarnya dalam bentuk aplikasi
sikap positif melalui serangkaian aktivitas yang selektif dan efektif.
Dalam prestasi yang demikian itu, maka kita dapat memahami
bahwa aspek nilai yang ditransfer dalam dunia pendidikan dan pengajaran harus
selalu terkait dengan unsur pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
diproyeksikan melalui kurikulum dan silabus pengajaran, untuk selanjutnya
dioperasional-isasikan
melalui kegiatan pengajaran.
Kenyataan empiris proses pendidikan dan pengajaran yang
dikembangkan di berbagai lembaga pendidikan menunjukkan bahwa penerapan pola
pendidikan dan pengajaran yang tepat, tampaknya masih kurang mendapat perhatian
yang memadai dari tenaga pengajar. Sehingga proses pengajaran cenderung tidak
relevan dengan pola pendekatan atau metode pengajaran yang digunakan. Hal ini
menyebabkan sisi kualitas pengajaran yang diharapkan kurang terpenuhi. Oleh
karena itu diperlukan upaya untuk melihat efektivitas suatu pendekatan dan
metode pengajaran proses belajar mengajar yang dilakukan dapat berhasil guna
dan memudahkan bagi siswa dalam memahami suatu disiplin ilmu atau
mata pelajaran diterimanya.
Berdasarkan dari pemikiran di atas, penulis dengan segenap
kemampuan untuk mencoba melakukan suatu penelitian penggunaan “Metode pemberian tugas dalam
pengajaran Al-Qur’an Hadits”.
B.
Fokus Masalah
Adapun yng
menjadi fokus masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1.
Faktor-faktor
efektifitas metode pemberian tugas dalam akidah ahlak bagi siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta
2.
Faktor-faktor
apa yang dapat menghambat pemahaman siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta
terhadap mata pelajaran akidah ahlak.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
dalam penelitian difokuskan pada pembahasan untuk mengetahui :
- Efektifitas dari pelaksanaan metode pemberian tugas dalam pengajaran akidah ahlak bagi siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta
- Pengaruh dari pelaksanaan metode pemberian tugas terhadap hasil belajar akidah ahlak siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta
- Faktor-faktor yang dapat menghambat pemahaman siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta terhadap mata pelajaran akidah ahlak.
D. Manfaat
Penelitian
Manfaat
yang diharapkan terhadap hasil penelitian ini adalah:
- Sebagai informasi bagi para tenaga pengajar akidah ahlak khususnya dan tenaga pengajar umumnya tentang bagaimana efektifitas metode penggunaan metode pemberian tugas.
- Diharapkan dijadikan dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan guru dalam memilih metode yang tepat dalam kegiatan pengajaran.
- Sebagai bahan informasi yang nyata bagi guru terhadap kondisi pengajaran dengan metode pemberian tugas bagi siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta
E. Manfaat
Penelitian
Dalam
proposal ini terdapat beberapa manfaat, yaitu :
1. Teoritis
Dalam
tujuan teoritis, penulis menginginkan diketahuinya tehnik pendidikan, dan alat
pendidikan di sekolah
yang selama ini menjadi pembicaraan dan belum pernah dimuat dalam karya tulis,
dimana nantinya dapat menjadi lendasan penelitian bersifat teori dan dapat
dikembangkan menjadi hal yang dapat dikaji oleh para peneliti selanjutnya
2. Praktis
Penulis
berharap pada suatu waktu teori ini dapat dipakai sebagai landasan pendidikan
umum untuk memiliki landasan baru dalam upaya inovasi serta meningkatkan tehnik pembelajaran.
F.
Telaah
Pustaka
a. Kajian
Teoritik
Landasan
teori dalam proposal ini, “metode
pemberian tugas” metode ini berdasar pada manusia yang senantiasa akrab dengan
berbagai masalah manusia senantiasa pula berusaha untuk menyelesaikannya.
Walaupun pada kenyataannya tak semuanya berhasil dipecahkan demikian pula dalam
mempelajari matematika banyak masyarakat berasumsi bahwa untuk belajar akidah
ahlak dengan baik, maka harus banyak berlatih dan biasa memecahkan atau
menyelesaikan soal-soal akidah ahlak. Dilain pihak, banyak siswa yang malas
belajar dan berlatih memecahkan atau menyelesaikan soal-soal matematika kalau
tidak mendapat tugas dari gurunya. Selain itu juga, banyak siswa yang tidak
memiliki kesiapan ketika akan mengikuti pelajaran.
Mereka tidak mengerti apa yang mereka pelajari dan
gambaran tentang materi itu, karena mereka tidak mau membaca terlebih dahulu
materi yang akan diajarkan jika tidak mendapat tugas dari guru.
Pembelajaran akan efektif apabila kesiapan mental siswa
diperhitungkan. Pengajaran merupakan hasil proses belajar mengajar,
efektivitasnya tergantung dari beberapa unsur. Efektivitas suatu kegiatan
tergantung dari terlaksana tidaknya perencanaan. Karena perencanaan, maka
pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif. Salasatu cara untuk mencapai hasil belajar
yang efektif yaitu murid-murid harus dijadikan pedoman setiap kali membuat
persiapan dalam mengajar. Jadi belajar mengajar itu merupakan proses interaksi
antara guru dan siswa, yang dalam hal ini guru mengharapkan siswanya mendapat
pengetahuan, kemampuan atau keterampilan dan sikap sehingga relevan dengan
tujuan pengajaran yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Namun pada kenyataannya banyak masalah dalam pendidikan
akidah ahlak di sekolah khususnya mengenai rendahnya prestasi belajar akidah
ahlak serta rendahnya minat belajar akidah ahlak. Lantaran guru akidah ahlak
mengajarkan akidah ahlak dengan materi dan metode yang kurang menarik. Kelas
didominasi oleh guru yakni guru menerangkan dan murid hanya mencatat dan
mendengarkan. Dengan demikian tidak ada interaksi edukatif antara murid dengan
guru.
Sebuah interaksi edukatif merupakan hubungan timbal balik
antara guru ( pendidik) dan peserta didik ( murid), dalam suatu system
pengajaran. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pembelajaran secara
sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan pada
umumnya dan pendidikan matematika pada khususnya, perlu ada pengembangan dan
pemahaman dibidang pendidikan antara lain terkait model pembelajaran yang
diterapkan dalam proses belajar mengajar, yaitu pemilihan strategi pembelajaran
yang lebih bervariasi dan tepat dengan mengikut sertakan peran aktif siswa.
Strategi pembelajaran seyogyanya mengembangkan kemampuan
dasar siswa dan sikap positif siswa, sehingga proses pembelajaran lebih
menarik, menantang, dan diharapkan prestasi menjadi lebih baik. Salah satu
strategi pembelajaran yang memenuhi
kriteria diatas adalah metode pembelajaran Pemberian Tugas Pengajuan Soal.
Dalam metode pemberian tugas pengajuan soal juga dapat
dilihat adanya hubungan yang kuat antara pertanyaan dan jawaban. Dengan sering
membuat pertanyaan dan jawaban secara berulang-ulang dapat mengingat pelajaran
lebih lama. Semakin sering pengulangan itu dilakukan semakin lama bahan
pelajaran tersimpan dalam ingatan dan dengan diberikannya metode ini dapa
diketahui sejauh mana tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Metode Pemberian Tugas Pengajuan Soal dapat diterapkan
salah satunya pada materi persegi panjang, karena pesegi panjang merupakan
salah satu cabang matematika yang memiliki alur atau proses yang deduktif dalam
penyajian konsep atau rumus-rumusnya dan menarik untuk disimak
Hal-hal di atas mendorong penulis untuk mengadakan
penelitian apakah penggunaan metode pemberian tugas pengajuan soal dalam
pembelajaran akidah ahlak pokok bahasan persegi panjang dapat meningkatkan
prestasi belajar akidah ahlak siswa.
b.
Kajian Penelitian Relevan
Penelitian yang sebelumya yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini adalah tentang “Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMA Ma’arif
Bulakamba Kabupaten Brebes”,[3]
dimana dalam rumusan permasalahan penelitian tersebut menjelaskan bahwa, proses
pembelajaran di kelas selama ini bersifat masih tergantung dan di dominasi oleh
guru sehingga pembelajaran bersifat monoton, Rendahnya aktifitas belajar siswa
yang mungkin dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar, kemudian, Model
pembelajaran ceramah sudah tidak sesuai dengan perkambangan jaman, karena dapat
menimbulkan sikap dan tingkah laku pasif.dan memberikan satu tunjangan bahwa
keefektifan, dapat di buktikan dan kemudian dengan landasan teori itu, penulis
berusaha untuk mengimplementasikan dalam pembelajaran mata pelajaran akidah
ahlak di MA Nurul Hikmah Sangatta.
G. Metode Penelitian
a. Jenis
penelitian
Dalam
penyusunan proposal ini penulis menempuh penelitian lapangan (field research) yang dimana untuk
memperoleh data yang akurat serta objektif, maka penulis datang langsung
kelokasi penelitian.
b. Jenis
dan sumber data
Dalam
penentuan data ini terdapat 2 buah data yang terkumpul oleh penulis antara lain
:
1) Data
Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran/alat pengambilan data langsung kepada subjek
sebagai sumber informasi yang dicari adalah:
a) Aspek-aspek
nilai-nilai metode pemberian
tugas bagi siswa MA. Nurul Hikmah Sangatta Utara adalah :
i. Peningkatan
metode pemberian tugas guru akidah ahlak.
ii. Melihat
situasi dan kondisi para peserta didik dalam penerapan metode pemberian tugas guru akidah ahlak.
iii. Usaha-usaha
guru akidah ahlak
dalam upaya mamberikan tugas kepada
peserta didik.
2) Data
sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya,
biasanya diambil melalui dokumen atau melalui orang lain. Data sekunder ini
akan diperoleh dari tata usaha, pengawas sekolah dan masyarakat sekitar sekolah tersebut.
c.
Metode Pengumpulan Data
Tehnik
pengumpulan data merupakan salah satu langkah utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui
tehnik pengumpulan data, maka penulis tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan atau dapat memperoleh data tetapi dengan cara yang
tidak tepat.[4]
Dalam penelitian ini, penulis Menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan
data, yaitu sebagai berikut :
1)
Interview/wawancara
Metode
wawancara adalah suatu tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang
digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.[5] Wawancara adalah metode pengumpulan data yang
digunakan penelitian untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui
komunikasi langsung dengan subjek penelitian, baik dalam situasi sebenarnya
ataupun dalam situasi yang tidak sebenarnya. Yang berguna untuk melengkapi
metode observasi lapangan. Sedangkan data-data yang tidak diperoleh dari
wawancara dalam tehnik ini digunakan tehnik wawancara mendalam tanpa
terstruktur. Percakapan ini dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut.
Dalam
metode ini untuk mendapatkan data dari guru yang sesungguhnya tentang tehnik pemberian tugas di sekolah tersebut.
2) Metode
observasi
Metode
observasi adalah pengamatan terhadap obyek-obyek yang dapat dijadikan sebagai
sumber masalah. Pengamatan terhadap perilaku interaksi pendidik dan siswa dalam proses belajar
mengajar.[6]
Observasi dilakukan secara sistematis (berkerangka) mulai dari metode yang
digunakan dalam observasi sampai cara-cara pencatatannya.
Dalam
hal ini yang diobservasi adalah mengenai nilai-nilai karakter bagi peserta didik dalam
meningkatkan kualitas pendidik di
sekolah tersebut.
3) Metode
dokumentansi
Metode dokumentasi yaitu menyimpulkan
dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu
ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan
pembuktian suatu kejadian.[7]
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada dokumen
atau cacatan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
Adapun
metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data-data tentang dokumentasi
seperti: Agenda Pendidik
dan cacatan kegiatan guru mengenai Implementasi nilai-nilai karakter di sekolah tersebut.
d. Metode
analisis data
Metode
analisis adalah melakukan kajian untuk mengenali struktur suatu fenomena.
Analisis dilaksanakan dengan melakukan telaah terhadap fenomena-fenomena secara
keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena tersebut
serta hubungan keterkaitan diantara unsur pembentukan fenomena.[8]
Data disini ialah menganalisis terhadap data yang tersusun, data yang telah
penulis peroleh dari penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif
kualitatif. Deskriptif adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada.
Sedangkan kualitatif adalah yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dan
dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Dengan
demikian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menuturkan dan menafsirkan data yang ada
dan digambarkan dengan kalimat yang akhirnya data disimpulkan, penelitian akan
berisikan laporan data.data tersebut berasal dari data observasi,
interview/wawancara dan dokumentasi selanjutnya data dikelompokkan sesuai
dengan bidangnya tersebut kemudian dipertemukan teori selanjutnya akan
dibenarkan dengan penelitian dan akhirnya akan ditarik suatu kesimpulan.
Proses
analisis data dimulai dari mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai
sumber. Langkah berikutnya adalah menyeleksi kelengkapan data, data yang kurang
lengkap digugurkan atau dilengkapi dengan subtitusi. Kemudian masuk tabulasi
(menggolongkan kategori jawaban, memberi kode terhadap item-item). Tahap akhir
dari analisis data ini adalah menyimpulkan semua data-data yang ada.
H. Sistematika Laporan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Meliputi:
Latar Belakang masalah, Fokus Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan
masalah,Tujuan dan Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka, Metodologi Penelitian,
Jenis Penelitian, Pendekatan penelitian, Data dan sumber data, Metode pengumpulan data, Metode analisis
data.
BAB II LANDASAN
TEORI, Meliputi: Tehnik pemberian
tugas, Pengertian pemberian tugas, pengertian aspek-aspek Nilai-nilai pemberian tugas, pengertian aspek-aspek pemberian tugas, Komponen dasar pemberian, dan konsep pemberian tugas.
BAB III
KAJIAN OBJEK PENELITIAN Meliputi :
Kondisi Umum MA
Nurul Hikmah, Implementasi nilai-nilai pendidikan dalam meningkatkan
pembinaan karakter peserta didik,
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Meliputi:
Nilai-nilai pendidikan Akhlak santri, Aspek-aspek guru
pendidikan
BAB V PENUTUP
Meliputi: Kesimpulan dan Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
BIODATA PENULIS
DAFTAR PUSTAKA
http://www.putra-putri-indonesia.com/tujuan-pendidikan-nasional.html
http://tatanusa.co.id/tapmpr/93TAPMPR-II.pdf.
Iskandar, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Jakarta, cet.ke-1,2009.
Djam’an Satori
dan Aan Komariah, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung, Alfabeta,cet.ke-9, 2009.
http://edumajournal.files.wordpress.com/2011/11/2-efektivitas-pemberian-tugas-by-moh-masnun.pdf.
ekonursalim.wordpress.com.
A. INSTRUMEN OBSERVASI
NO
|
ROHANI ISLAM
|
KATEGORI
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1.
|
Keaktifan
siswa dalam kegiatan Rohani Islam Jumlah siswa yang mengikuti rohani Islam
Proses
belajar mengajar AKIDAH AHLAK
Prestasi
belajar AKIDAH AHLAK
|
|
|
|
|
Keterangan:
4 :
baik sekali
3 :
baik
2 :
cukup
1 :
kurang Sekali
B. LEMBAR
DOKUMENTASI
NO
|
NILAI-NILAI
AKIDAH AHLAK
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
2
3
4
5
|
Hasil
Raport Siswa
Akhlak
siswa terhadap guru
Tingkah
laku siswa sehari-sehari
Nilai-nilai
keagamaan siswa
Perubahan
perilaku maupun perbuatan siswa.
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
5 :
Baik sekali
4 :
Baik
3 :
cukup
2 :
kurang sekali
1 :
sangat kurang sekali
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Apakah
yang Anda persiapkan sebelum proses belajar mengajar di kelas dimulai ?
2. Apakah
Anda menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada setiap materi yang diajarkan ?
3. Apakah
Anda membuat aturan dan kesepakatan dalam pembelajaran AKIDAH AHLAK ?
4. Hal-hal
apa yang Anda lakukan sebagai guru AKIDAH
AHLAK
dalam proses belajar mengajar supaya materi dapat dan mudah diterima oleh siswa ?
5. Apakah
Anda menguasai setiap materi yang akan disampaikan ?
6. Bagaimana
Anda mengembangkan dan menyampaikan materi pelajaran secara sistematis ?
7. Apakah
dalam penggunaan media dan metode pengajaran sesuai dengan materi yang
disampaikan ?
8. Bagaimanakah
Anda menciptakan suasana belajar yang kondusif dalam pembelajaran AKIDAH AHLAK ?
9. Bagaimana
cara Anda mengatur tempat duduk siswa dalam pembelajaran AKIDAH AHLAK ?
10. Apakah
Anda sebagai seorang guru, paham akan kepribadian serta kemampuan anak didik
berkaitan dengan materi yang disampaikan ?
11. Apakah
Anda selalu melakukan evaluasi setelah materi berakhir ?
12. Apakah
Anda selalu menanyakan buku catatan AKIDAH AHLAK siswa?
13. Sebagai
wujud kreativitas guru dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam,
apakah yang dapat Anda lakukan dalam memunculkan ide-ide baru atau inovasi
dalam pendidikan ?
14. Apa
yang dapat Anda lakukan untuk dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan agama
Islam kepada siswa ?
15.
Bagaimana cara Anda mengatasi masalah
tingkah laku siswa yang melanggar peraturan dalam pembelajaran AKIDAH AHLAK ?
RIWAYAT HIDUP
PENULIS
Yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : Aqidatul Mufarikha
NIM : 11.01.0101
Tempat
tanggal lahir : Malang, 23 September 1992
Jenis
kelamin : Perempuan
Hobi : Membaca Buku
Program
Studi : Pendidikan
Agama Islam (PAI)
Jurusan : Tarbiyah
Alamat : Jln.
Pinang Dalam RT 22
PENDIDIKAN
1. SDN XIII G/-C-2
2. SMP N 5 MANTANGAI
3. MA PONPES AL-AMIN KUALA KAPUAS
RIWAYAT
MENGAJAR
1.
PAUD AN-NUR SANGATTA
Sangatta,
04 Oktober
2013
Penyusun
Aqidatul Mufarikha
0 Response to "Efektifitas pelaksanaan metode pemberian tugas dalam pengajaran akidah ahlak bagi siswa Kelas X Nurul Hikmah Sangatta"
Post a Comment