Makalah Tentang Riwayat Hidup Nabi Muhammad S.A.W


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Gurun tandus yang di kelilingi gurun pasir dan gunung-gunung, yang mana pada masa itu kehidupan manusia sangat lah buruk, sehingga disebutlah pada masa itu dengan zaman jahiliyah atau zaman kebodohan manusia, dilahirkanlah seorang manusia pilihan, yang merupakan pembawa cahaya iman, sebagai panutan akhlak yang mulia bagi umat manusia dan jin sampai akhir kehidupan di dunia ini. Beliau adalah bernama MUHAMMAD SAW, seorang manusia pilihan yang dilahirkan dengan penuh kemuliaan hingga akhir hayatnya. Setelah beliau wafat bukan berarti islam berhenti dan tidak dikembangkan lagi, justru setelah beliau wafat kemajuan islam semakin meningkat, itu semua karena peran sahabat nabi yang begitu baik dalam memajukan dan menyebar luaskan agama islam.
Dan betapa agungnya Rasulullah dan para sahabatnya, maka dari itu penulis akan mempersembahkan sebuah makalah yang berisikan tentang riwayat hidup Nabi Muhammad SAW dan sejarah-sejarah kekhalifahan khulafaur Rasyidin hingga dinasti bani abbasiyah dalam mengembangkan, menyebarkan, dan memajukan agama islam. Semoga riwayat hidup Rasulullah dan Sejarah khalifah dari mulai hingga berakhir pada kekhalifahan Abbasiyah ini memperlihatkan semangat juang yang dimiliki para khalifah untuk menegakkan ajaran agama Islam di muka bumi sekaligus menjadi sebuah pelajaran bagi umat muslim di dunia bahwa pengorbanan atas nama agama adalah mulia. Namun kiranya dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dalam penyusunan kalimat, karena keterbatasan pengetahuan penulis.
B.   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana riwayat hidup Rasulullah SAW ?
2.    Bagaimana sejarah kekhalifahan dari mulai hingga berakhir pada kekhalifahan abbasiyah ?
3. Bagaimana kemajuan agama islam dari masa khalifah abu bakar hingga berakhirnya kekhalifahan abbasiyah ?


               BAB II
PEMBAHASAN
A.  Riwayat hidup nabi Muhammad SAW.
1.    Kelahiran dan Empat Puluh Tahun Sebelum Kenabian
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah (dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu pasukan bergajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah. Kemudian pasukan itu binasa seperti daun yang dimakan ulat. Q.S Al-Fiil), bertepatan dengan 570 M. Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibu beliau bernama Aminah binti Wahab. Abdullah bin Abdul Muthalib wafat ketika Rasulullah masih berada dalam kandungan (Sebelum kelahiran Nabi Muhammad). Pada usia 6 tahun ibunya meninggal, Kemudian Rasulullah diasuh kakeknya, selama dua tahun. Saat beliau berumur 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan beliau di asuh oleh pamannya Abu Thalib. Pada usia 12 tahun, Rasulullah di bawa berniaga oleh Abu Thalib bersama kafilah dagang ke negeri Syam. Ketika  tiba di Bashrah, beliau bertemu dengan pendeta Nasrani yang bernama Bahira (Bukhira) yang mengatakan kepada Abu Thalib bahwa kemanakannya memiliki tanda-tanda kenabian dan menyarankan agar Rasulullah dibawa kembali pulang agar tidak dicelakai orang Romawi dan Yahudi.
Pada tahun ke-14 dari kelahirannya, Rasulullah ikut dalam perang Fijar yang terjadi pada suatu tempat di antara Nakhlah dan Thaif, antara kabilah Quraisy dan sekutunya Bani Kinanah melawan Kabilah Qais ‘Ailan. Dalam hal ini Rasulullah ikut membantu paman-pamannya menyediakan anak panah.
Pada Usia 25 tahun Rasulullah dipercaya membawa barang perniagaan milik Khadijah binti Khuwailid untuk diperdagangkan ke negeri Syam.  Kemudian Rasulullah menikah dengan Khadijah.  Putra-putri beliau dari perkawinan dengan Khadijah adalah : Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah. Semua putra beliau meninggal ketika masih kanak-kanak, sedangkan putri beliau semua hidup pada masa Islam, namum meninggal semasa beliau masih hidup, kecuali Fathimah yang meninggal dunia enam bulan setelah beliau wafat.
Ketika Rasulullah berusia 35 tahun, kabilah Quraisy membangun kembali Ka’bah yang rusak akibat banjir. Tatkala pengerjaan sampai kepada peletakan Hajar Aswad, terjadi perselisihan tentang siapa yang paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat semula.Untunglah ada seorang yang bijaksana yaitu Ummayah bin Mughirah dari bani Makzum. Atas usul Ummayah, mereka sepakat siapa yang paling pertama masuk melalui pintu Shafa, ialah yang menjadi pemutus perkara tersebut.  Atas Kehendak Allah SWT, Rasulullah yang pertama memasuki pintu tersebut, dengan gembira mereka menyeru Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Rasulullah membentangkan sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad di tengahnya, lalu meminta agar semua kepala kabilah memegang ujung selendang dan mengangkatnya sampai ke tempat.
2.    Di bawah Naungan Kenabian
Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau sering beruzlah (mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT) di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Tatkala usia beliau genap 40 tahun diangkat menjadi rasul dengan turunnya wahyu pertama surah Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Rasulullah gemetar dan pulang menemui istrinya Khadijah dan berkata “Selimuti aku, selimuti aku”.  Kemudian Khadijah membawa Rasulullah kepada pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal dan Waraqah menyatakan yang datang kepada Rasulullah adalah malaikat Jibril. 
Dakwah secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun. Pada dakwah permulaan itu empat orang yang dekat dengan Rasulullah menyatakan keislamanya, mereka disebut sebagai as-saabiquun al- awwalluun (orang yang pertama masuk Islam). Mereka terdiri dari : Khadijah (istri beliau), Abu Bakar Shiddiq (sahabat beliau), Ali bin Abi Thalib (keponakan beliau), dan Zaid bin Haritsah ( mantan budak beliau).
Dakwah secara terbuka dilakukan Rasulullah setelah mendapat perintah Allah SWT (Q.S Al Hijr ayat 94). Dakwah pertama secara terang-terangan dilakukan di bukit Shafa dekat Ka’bah dan mendapat cemoohan dari sebagian besar kaum Quraisy terutama pamannya sendiri Abu Lahab (Q.S Al-Lahab). 
Pada Tahun kelima kenabian, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin hijrah ke Habasyah (Ethiopia) untuk menghindari penyiksaan kaum musyrikin. Raja Habasyah pada waktu itu adalah Ashhimah an-Najasyiy.
Kekejaman kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Pada tahun ke tujuh kenabian, kaum muslimin dan seluruh Bani Hasyim serta bani Muthalib di asingkan di lembah Syi’ib. Kaum kafir Quraisy memboikot segala hubungan antara umat Islam dengan pihak lain, sehingga kaum muslimin menderita kelaparan. Pada tahun itu juga Rasulullah memerintahkan untuk hijrah ke Habasyah yang kedua kalinya.
Tahun ke-11 kenabian terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj (Q.S Al-Israa ayat 1). Isra’ artinya perjalanan Rasulullah pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Palestina. Mi’raj artinya di naikkan ke langit tertinggi yaitu dari Baitul Maqdis sampai ke Sidratul Muntaha. Perjalanan beliau ditemani oleh malaikat Jibril dengan mengendarai Buraq. Pada peristiwa ini Rasulullah menerima perintah shalat yang
Pada tahun 12 kenabian datang 12 orang dari Yastrib yaitu suku Khazraj dan suku Aus menemui Rasulullah di bukit Aqabah di Mina  dan berbai’at (berjanji) akan setia kepada Allah SWT. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bai’atul Aqabah Pertama. Kemudian mereka pulang ke Yastrib dan Rasulullah SAW mengutus Mush’ab bin Umair untuk mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang agama Islam.
Pada musim haji tahun ke-13 kenabian datang lagi penduduk Yatsrib dengan jumlah yang lebih besar menemui Rasulullah di Aqabah, sehingga peristiwa ini dikenal dengan Bai’atul Aqabah Kedua. Dalam pertemuan dengan Rasulullah SAW mereka meminta dengan sungguh-sungguh agar Rasulullah dan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan menolong dan melindungi seperti keluarga sendiri.
Rasulullah menyambut baik permintaan kaum Yatsrib untuk hijrah. Beliau memerintahkan agar semua kaum muslimin hijrah ke Yatsrib. Mereka hijrah secara sembunyi-sembunyi. Setelah hampir seluruh kaum muslimin berangkat maka Rasulullah pun Hijrah ditemani Abu Bakar Shiddiq.
Sepuluh tahun setelah nabi hijrah (Pada tahun 10 H), Rasulullah memimpin kaum muslimin mengerjakan ibadah haji yang kemudian disebut haji Wada’ (haji perpisahan). Ketika tiba di Arafah menjelang Zuhur, Rasulullah minta disiapkan unta beliau yang bernama Al-Qashwa dan menyampaikan khotbah terakhir. Setelah Khatbah turunlah surat Al-Maidah ayat 3, artinya: Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku ridho Islam sebagai agamamu.
Pada tahun 11 H Rasulullah wafat, di rumah istri beliau Aisyah, waktu dhuha, Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriyah dalam usia 63 tahun di Madinah.

B.   Masa Kemajuan Islam
Sejarah khalifah tidak bisa lepas dari perjalanan penyebaran ajaran agama Islam di muka bumi. Bagaimanapun ceritanya sejarah khalifah adalah bagian dari perkembangan agama Islam. Khalifah adalah wakil atau pengganti Nabi Muhammad SAW setelah Nabi wafat dalam urusan negara dan agama yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam kehidupan negara. Sejarah khalifah bermula ketika Nabi Muhammad SAW wafat pada 632 M.
Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, beberapa sahabat mengadakan pertemuan di Madinah dan memilih Abu Bakar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar bergelar khalifatur Rasulullah (penerus Rasulullah). Dari gelar inilah istilah khalifah (penerus atau pengganti) berasal. Dari sinilah, sejarah khalifah memulai ceritanya.
1.    Masa Khulafaur Rasyidin
Khalifah dimulai dari empat khalifah pertama, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Para khalifah tersebut mendapat julukan khulafaur rasyidin (khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk).
2.    Abu Bakar (570 – 634 M)
Sejarah khalifah yang pertama diawali oleh Abu Bakar. Selain sahabat Nabi SAW, Abu Bakar merupakan mertua Nabi SAW. Putri beliau, Aisyah menikah dengan Nabi SAW.
Pada masa kekhalifahan yang singkat (632 – 634 M) beliau memerangi nabi palsu (Musailamah al-Kazab) dan kaum murtad yang menolak membayar zakat. Pada masa pemerintahannya Islam tersebar hingga Persia, Irak, dan wilayah Timur Tengah yang lain. Sejarah khalifah pada masa Abu Bakar menjadi masa awal kebangkitan Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad.
3.    Umar bin Khattab (586 – 644 M)
Abu Bakar tidak selamanya menjadi khalifah. Cerita sejarah khalifah Abu Bakar berakhir ketika Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya. Sebagai khalifah, Umar menyebarkan Islam hingga Mesir dan Suriah. Khalifah kedua ini terkenal adil, jujur, sederhana, dermawan, dan berjiwa negarawan.
Khalifah Umar bin Khattab ini mendapatkan pencapaian yang luar biasa dalam perjalanan Islam. Pada 637 M pasukan Muslim berhasil merebut Yerusalem. Khalifah Umar sendiri yang menerima kunci untuk memasuki kota suci tersebut. Umar wafat dibunuh Abu Lu’lu’ pada 644 M.
4.    Usman bin Affan (574 – 656 M)
Setelah Umar bin Khattab wafat. Khalifah selanjutnya yang menggantikannya adalah Usman bin Affan. Usman merupakan menantu Nabi. Salah satu pencapaian Usman adalah penulisan mushaf Al-Quran yang disebut mushaf Usmani. Mushaf Usmani disalin dari mushaf Al-Quran yang tersimpan di rumah Hafsah, putri Umar yang menjadi istri Nabi SAW.
Cerita sejarah khalifah Usman bin Affan menyajikan sebuah cerita pergolakan. Usman berasal dari Bani Umayah dan mengangkat banyak pejabat dari kalangan keluarganya tersebut. Namun, buruknya aparat pemerintahan menyebabkan terjadinya pergolakan. Usman wafat terbunuh oleh orang-orang yang tidak puas pada kepemimpinan beliau.
5.    Ali bin Abi Thalib (600 – 661 M)
Saudara sepupu dan menantu Rasulullah saw. ini menjadi khalifah keempat pada 656 M. Cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini (656 – 661 M) lebih banyak dihabiskan untuk memerangi korupsi yang diwariskan pemerintahan sebelumnya. Beliau juga harus menghadapi pemberontakan yang dipimpin Aisyah, Thalhah, dan Zubair. Pemberontakan itu lebih dikenal sebagai Perang Jamal.
Sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib dipenuhi dengan konfilk-konflik yang justru semakin menguatkan Islam itu sendiri. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Aisyah, Ali dihadapkan pada pemberontakan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Siffin tersebut, pasukan Ali hampir menang. Namun, pasukan Muawiyah memasang mushaf Al-Quran di ujung tombak dan meminta diadakan perundingan.
Pemberontakan demi pemberontakan menjadi penyebab berakhirnya cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini. Pada 661 M Ali bin Abi Thalib wafat dibunuh oleh kaum Khawarij, yakni  bekas pengikut Ali yang menentang perundingan dengan Muawiyah. Kaum Khawarij juga berencana membunuh Muawiyah, tapi mereka gagal.
C.  Masa Kekhalifahan Umayah (661 – 750 M)
Pendiri dinasti bani umayah adalah Muawiyah, dan dua penerusnya, Yazid bin Muawiyah dan Muawiyah bin Yazid merupakan keturunan Abu Sufyan. Khalifah-khalifah yang lain merupakan keturunan Marwan bin Hakam yang menjadi khalifah pada 684 M. Khalifah Muawiyah menetapkan Damaskus sebagai ibu kota kekhalifahan. Jabatan khalifah, yang semula dipilih, berubah menjadi jabatan yang diwarisi secara turun-temurun.
Kekhalifahan Umayah ini mencapai masa puncaknya pada masa pemerintahan Abdul Malik (memerintah antara 685 – 705 M). Pada masa itu wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayah membentang dari Spanyol hingga Asia Tengah dan India.
Kemunduran Kekhalifahan Umayah diawali kekalahan mereka di Bizantium pada 717 M. Persaingan internal dan kegagalan reformasi keuangan menyebabkan ambruknya Kekhalifahan Umayah. Mereka dikalahkan oleh Bani Abbasiyah, yang merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Sejarah khalifah dari generasi Umayah bin Abdusy Syam ini menjadi awal dari cerita sejarah khalifah selanjutnya.
D.  Masa Kekhalifahan Abbasiyah (749 – 1258 M)
Bani Abbasiyah bisa meraih kekuasaan melalui Hasimiyah, sebuah gerakan revolusi menentang penguasa Bani Umayah. Pada 747 M, pendukung gerakan Hasimiyah, Abu Muslim, mengadakan pemberontakan dari Khurasan dan mendapat dukungan luas di Irak dan Persia. Mereka mengangkat keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, Abul Abbas al-Saffah, sebagai khalifah pada 749 M.
Pasukan Abu Muslim mengalahkan penguasa terakhir Bani Umayah, Marwan II, pada 750 M. Selanjutnya, saudara Al-Saffah, yakni Al-Mansur, menggantikannya sebagai khalifah dan mendirikan ibu kota di Bagdad. Al-Mansur mengonsolidasikan kekuasaannya dengan menyingkirkan paman-pamannya, Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali. Al-Mansur bahkan menghukum mati orang yang sangat berjasa terhadap Bani Abbasiyah, Abu Muslim.
Masa keemasan Kekhalifahan Abbasiyah berlangsung pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid dan al-Ma’mun. Sejarah khalifah Bani Abbasiyah pada masa itu memerintah wilayah yang membentang dari Afrika Utara hingga Asia Tengah.
Namun, setelah itu mereka tidak mampu mencegah perpecahan wilayah. Dinasti Fatimiyah mengambil alih Afrika Utara dan Mesir pada abad ke-10. Sementara itu, kekuasaan Bani Abbasiyah makin berkurang karena didominasi orang-orang Persia dan Turki.
Serangan Hulagu Khan dan eksekusi Khalifah al-Musta’shim pada 1258 M mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah di Baghdad. Kekhalifan Abbasiyah diteruskan oleh al-Mustanshir, paman al-Musta’shim, di Mesir di bawah lindungan orang-orang Mamluk hingga penaklukan oleh Usmaniyah pada 1517 M.



BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah (dinamakan tahun Gajah karena pada saat itu pasukan bergajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah . Kemudian pasukan itu binasa seperti daun yang dimakan ulat. Q.S Al-Fiil), bertepatan dengan 570 M. Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun beliau sering beruzlah (mengasingkan diri untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT) di Gua Hira yang terletak di Jabal Nur. Tatkala usia beliau genap 40 tahun diangkat menjadi rasul dengan turunnya wahyu pertama surah Al-Alaq ayat 1-5 yang disampaikan oleh malaikat Jibril. Pada tahun 11 H Rasulullah wafat, di rumah istri beliau Aisyah, waktu dhuha, Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriyah dalam usia 63 tahun di Madinah.
Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, beberapa sahabat mengadakan pertemuan di Madinah dan memilih Abu Bakar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar bergelar khalifatur Rasulullah (penerus Rasulullah). Dari gelar inilah istilah khalifah (penerus atau pengganti) berasal. Masa kekhalifahan dibagi menjadi 3 masa yaitu: Masa Khulafaur Rasyidin, Masa kehkalifahan umayah, dan masa kekhalifahan abbasiyah. Dan pada ketiga masa inilah islam mengalami kemajuan dan menyebar luas ke berbagai benua.



DATAR PUSTAKA
www.zainurie.wordpress.com. Diakses pada tanggal 18 Maret 2013.
www.masjid.phpbb24.com. Diakses pada tanggal 18 Maret 2013.
www.kaskus.us/showthread.php?t=7341229. Diakses pada tanggal 18 Maret 2013.
www.anneahira.com/sejarah-khalifah.htm. Diakses pada tanggal 18 Maret 2013.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Makalah Tentang Riwayat Hidup Nabi Muhammad S.A.W"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Artikel

Iklan Artikel Bawah