Resume Pandangan Manusia Tentang Alam dan Kedudukan Manusia

PANDANGAN MANUSIA TENTANG ALAM DAN KEDUDUKAN MANUSIA

A.  Pandangan Islam tentang Alam
1.    Berpegang pada dalil-dalil Al-Quran yang ada, maka alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan adalah untuk kepentingan manusia dan untuk dipelajari manusia agar manusia dapat menjalankan fungsi dan kedudukannya sebagai manusia di muka bumi ini. Firman Allah dalam AI-Quran:

Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.

Dari ayat-ayat suci Al-Quran tersebut di atas, jelas bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk hidup di muka bumi ini dengan disertai bekal yang cukup demi kelangsungan hidupnya, yaitu segala sesuatu di alam ini diciptakan untuk kepentingan manusia.

B.  Kedudukan Manusia Sebagai Pemanfaat Dan Penjaga Kelestarian Alam
Tuhan telah melengkapi manusia dengan potensi-potensi rohaniah yang lebih dari makhluk-makhluk hidup yang lain, terutama potensi akal, maka pada manusia juga dibebani tugas, di samping tugas untuk memanfaatkan alam ini dengan sebaik¬baiknya juga tugas untuk memelihara dan melestarikan alam ini dan dilarang untuk merusaknya.
Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.

C.  Kedudukan Manusia Sebagai Peneliti Alam Dan Dirinya Untuk Mencari Tuhan
Allah memerintahkan pada manusia agar menggunakan akalnya, untuk mempelajari alam semesta dan dirinya sendiri,

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

D.  Kedudukan Manusia Sebagai Sebagai Khalifah (penguasa) di Muka Bumi

Manusia diberi kedudukan oleh Tuhan sebagai penguasa, pengatur kehidupan di muka bumi ini. Firman Allah:

 “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.


E.  Kedudukan Manusia Sebagai makhluk yang paling tinggi dan paling mulia.

Firman Allah SWT
dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

F.   Kedudukan Manusia Sebagai Hamba Allah SWT .

Kedudukan sebagai hamba Allah SWT memang menjadi tujuan Allah SWT menciptakan manusia dan makhluk-makhluk lainnya. Firman-Nya:

 “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

“Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”.


G. Kedudukan Manusia Sebagai makhluk yang bertanggung jawab. 
Dengan kemampuan akalnya manusia meneliti dunianya dan dirinya sendiri, dan kemudian mengerti bahwa hakikat diciptakannya manusia dan alam serriesta ini semata¬mata untuk menyembah kepada Tuhan, maka sebagai konsekuensi diberikan kedudukan yang istimewa oleh Tuhan pada manusia, maka manusia juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa-apa yang telah dilakukan di dunia dan kelak di akhirat.

 “Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. di hari itu, Allah akan memberi mereka Balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar, lagi yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya)”.

 “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)”.

H.  Kedudukan Manusia Sebagai makhluk yang dapat dididik dan mendidik.

1.    Sebagai makhluk yang dapat dididik
 “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, yang menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmu yang amat mulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya”.

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar”

2.    Sebagai makhluk yang dapat mendidik

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”

Demikian beberapa kedudukan manusia yang dapat disebutkan dan ini hanyalah sebagian kecil yang dapat diungkapkan. Namun setidak-tidaknya ini telah dapat memberi gambaran apa dan bagaimana seharusnya itu baik untuk dirinya sendiri, sesamanya, alamnya dan Tuhannya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Resume Pandangan Manusia Tentang Alam dan Kedudukan Manusia"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Artikel

Iklan Artikel Bawah