Masa Kemajuan Islam

Sejarah khalifah tidak bisa lepas dari perjalanan penyebaran ajaran agama Islam di muka bumi. Bagaimanapun ceritanya sejarah khalifah adalah bagian dari perkembangan agama Islam. Sejarah khalifah memegang “kendali” tersendiri yang merupakan “perpanjangan tangan” dari Nabi Muhammad SAW.
Khalifah adalah wakil atau pengganti Nabi Muhammad SAW setelah Nabi wafat dalam urusan negara dan agama yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam kehidupan negara. Sejarah khalifah bermula ketika Nabi Muhammad SAW wafat pada 632 M.
Ketika Nabi Muhammad SAW wafat, beberapa sahabat mengadakan pertemuan di Madinah dan memilih Abu Bakar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar bergelar khalifatur Rasulullah (penerus Rasulullah). Dari gelar inilah istilah khalifah (penerus atau pengganti) berasal. Dari sinilah, sejarah khalifah memulai ceritanya.
Masa Khulafaur Rasyidin
Sejarah khalifah dimulai dari empat khalifah pertama, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Para khalifah tersebut mendapat julukan khulafaur rasyidin (khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk).


1. Abu Bakar (570 – 634 M)
Sejarah khalifah yang pertama diawali oleh Abu Bakar. Selain sahabat Nabi SAW, Abu Bakar merupakan mertua Nabi SAW. Putri beliau, Aisyah menikah dengan Nabi SAW.
Pada masa kekhalifahan yang singkat (632 – 634 M) beliau memerangi nabi palsu (Musailamah al-Kazab) dan kaum murtad yang menolak membayar zakat. Pada masa pemerintahannya Islam tersebar hingga Persia, Irak, dan wilayah Timur Tengah yang lain. Sejarah khalifah pada masa Abu Bakar menjadi masa awal kebangkitan Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad.
2. Umar bin Khattab (586 – 644 M)
Abu Bakar tidak selamanya menjadi khalifah. Cerita sejarah khalifah Abu Bakar berakhir ketika Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penggantinya. Sebagai khalifah, Umar menyebarkan Islam hingga Mesir dan Suriah. Khalifah kedua ini terkenal adil, jujur, sederhana, dermawan, dan berjiwa negarawan.
Khalifah Umar bin Khattab ini mendapatkan pencapaian yang luar biasa dalam perjalanan Islam. Pada 637 M pasukan Muslim berhasil merebut Yerusalem. Khalifah Umar sendiri yang menerima kunci untuk memasuki kota suci tersebut. Umar wafat dibunuh Abu Lu’lu’ pada 644 M.
3. Usman bin Affan (574 – 656 M)
Setelah Umar bin Khattab wafat. Khalifah selanjutnya yang menggantikannya adalah Usman bin Affan. Usman merupakan menantu Nabi. Salah satu pencapaian Usman adalah penulisan mushaf Al-Quran yang disebut mushaf Usmani. Mushaf Usmani disalin dari mushaf Al-Quran yang tersimpan di rumah Hafsah, putri Umar yang menjadi istri Nabi SAW.
Cerita sejarah khalifah Usman bin Affan menyajikan sebuah cerita pergolakan. Usman berasal dari Bani Umayah dan mengangkat banyak pejabat dari kalangan keluarganya tersebut. Namun, buruknya aparat pemerintahan menyebabkan terjadinya pergolakan. Usman wafat terbunuh oleh orang-orang yang tidak puas pada kepemimpinan beliau.
4. Ali bin Abi Thalib (600 – 661 M)
Saudara sepupu dan menantu Rasulullah saw. ini menjadi khalifah keempat pada 656 M. Cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini (656 – 661 M) lebih banyak dihabiskan untuk memerangi korupsi yang diwariskan pemerintahan sebelumnya. Beliau juga harus menghadapi pemberontakan yang dipimpin Aisyah, Thalhah, dan Zubair. Pemberontakan itu lebih dikenal sebagai Perang Jamal.
Sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib dipenuhi dengan konfilk-konflik yang justru semakin menguatkan Islam itu sendiri. Setelah berhasil memadamkan pemberontakan Aisyah, Ali dihadapkan pada pemberontakan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Siffin tersebut, pasukan Ali hampir menang. Namun, pasukan Muawiyah memasang mushaf Al-Quran di ujung tombak dan meminta diadakan perundingan.
Pemberontakan demi pemberontakan menjadi penyebab berakhirnya cerita sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib ini. Pada 661 M Ali bin Abi Thalib wafat dibunuh oleh kaum Khawarij, yakni  bekas pengikut Ali yang menentang perundingan dengan Muawiyah. Kaum Khawarij juga berencana membunuh Muawiyah, tapi mereka gagal.
Masa Kekhalifahan Umayah (661 – 750 M)
Pendiri dinasti bani umayah adalah Muawiyah, dan dua penerusnya, Yazid bin Muawiyah dan Muawiyah bin Yazid merupakan keturunan Abu Sufyan. Khalifah-khalifah yang lain merupakan keturunan Marwan bin Hakam yang menjadi khalifah pada 684 M. Khalifah Muawiyah menetapkan Damaskus sebagai ibu kota kekhalifahan. Jabatan khalifah, yang semula dipilih, berubah menjadi jabatan yang diwarisi secara turun-temurun.
Kekhalifahan Umayah ini mencapai masa puncaknya pada masa pemerintahan Abdul Malik (memerintah antara 685 – 705 M). Pada masa itu wilayah kekuasaan Kekhalifahan Umayah membentang dari Spanyol hingga Asia Tengah dan India.
Kemunduran Kekhalifahan Umayah diawali kekalahan mereka di Bizantium pada 717 M. Persaingan internal dan kegagalan reformasi keuangan menyebabkan ambruknya Kekhalifahan Umayah. Mereka dikalahkan oleh Bani Abbasiyah, yang merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Sejarah khalifah dari generasi Umayah bin Abdusy Syam ini menjadi awal dari cerita sejarah khalifah selanjutnya.
Masa Kekhalifahan Abbasiyah (749 – 1258 M)
Bani Abbasiyah bisa meraih kekuasaan melalui Hasimiyah, sebuah gerakan revolusi menentang penguasa Bani Umayah. Pada 747 M, pendukung gerakan Hasimiyah, Abu Muslim, mengadakan pemberontakan dari Khurasan dan mendapat dukungan luas di Irak dan Persia. Mereka mengangkat keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, Abul Abbas al-Saffah, sebagai khalifah pada 749 M.
Pasukan Abu Muslim mengalahkan penguasa terakhir Bani Umayah, Marwan II, pada 750 M. Selanjutnya, saudara Al-Saffah, yakni Al-Mansur, menggantikannya sebagai khalifah dan mendirikan ibu kota di Bagdad. Al-Mansur mengonsolidasikan kekuasaannya dengan menyingkirkan paman-pamannya, Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali. Al-Mansur bahkan menghukum mati orang yang sangat berjasa terhadap Bani Abbasiyah, Abu Muslim.
Masa keemasan Kekhalifahan Abbasiyah berlangsung pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid dan al-Ma’mun. Sejarah khalifah Bani Abbasiyah pada masa itu memerintah wilayah yang membentang dari Afrika Utara hingga Asia Tengah.
Namun, setelah itu mereka tidak mampu mencegah perpecahan wilayah. Dinasti Fatimiyah mengambil alih Afrika Utara dan Mesir pada abad ke-10. Sementara itu, kekuasaan Bani Abbasiyah makin berkurang karena didominasi orang-orang Persia dan Turki.
Serangan Hulagu Khan dan eksekusi Khalifah al-Musta’shim pada 1258 M mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah di Baghdad. Kekhalifan Abbasiyah diteruskan oleh al-Mustanshir, paman al-Musta’shim, di Mesir di bawah lindungan orang-orang Mamluk hingga penaklukan oleh Usmaniyah pada 1517 M.
Sejarah khalifah dari mulai hingga berakhir pada kekhalifahan Abbasiyah ini memperlihatkan semangat juang yang dimiliki para khalifah untuk menegakkan ajaran agama Islam di muka bumi. Sejarah khalifah tersebut sekaligus menjadi sebuah pelajaran bagi umat muslim di dunia bahwa pengorbanan atas nama agama adalah mulia.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Masa Kemajuan Islam"

Post a Comment

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Artikel

Iklan Artikel Bawah